BANDUNG, (PRLM).- Kesadaran masyarakat Jabar dalam menyalurkan zakat fitrah dan zakat mal melalui lembaga resmi baru 43 persen. Mayoritas warga masih meyalurkannya secara pribadi tanpa memanfaatkan lembaga resmi.

Bandung, NU Online
Guna Menuju Jawa Barat sebagai provinsi zakat,  Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat gelar Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Yayasan Pendidikan Telkom.

Berbagai peluang program perlu terus digali dalam rangka membangun sinergi antara BAZ dan LAZ. Sekurangnya, ada 6 peluang koordinasi yang bisa dijadikan langkah awal sinergi antara BAZ dengan LAZ. Demikian disampaikan oleh Drs. H. Mochamad Surjani Ichsan MBA, ketua BAZ Jabar kepada para peserta rapat koordinasi teknis di Aula Kanwil Depag pada Kamis (13/8).

Potensi zakat di Jawa Barat, sesungguhnya masih sangat besar, yang apabila mampu digali dan dikelola secara profesional, bukanlah hal yang tidak mungkin untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai provinsi yang sejahtera. Diperlukan pengelolaan yang optimal dalam mengumpulkan zakat serta profesionalisme dalam mendayagunakannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi dari para pengelola zakat, yakni sinergi antara BAZ dengan LAZ. Demikian disampaikan oleh Kakanwil Depag Jawa Barat dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Drs. H. Adang Tajudin, pada acara rapat koordinasi teknis pengelola zakat di aula Depag Jl Sudirman pagi ini (13/8).

Visi BAZ Jabar untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai propinsi zakat, bukanlah hal yang mudah dan ringan. Sejak awal hal ini telah disadari oleh para pengurus BAZ Jabar, selain diperlukan komitmen yang kokoh dalam mewujudkannya, juga kesungguhan dari seluruh jajaran pengurus untuk mengerahkan pikiran dan tenaganya. Pada sisi lain, visi ini pun menjadi akan semakin terasa berat, manakala dikaitkan dengan masa kepengurusan yang "hanya" 3 tahun. Dalam waktu yang relatif singkat ini, para pengurus BAZ Jabar dituntut untuk mewujudkan visinya, setidaknya fondasi dan arahnya telah nampak terlihat perwujudannya.